In the Name of Allah, the Beneficent the Merciful.

:: Knowledge Talks, Wisdom Listens ::

Monday, August 8, 2011

jadigedek.com

Darsem ngeselin banget tampangnya dah ihhhh!
ANDAI AJA darsem TAU dan PAHAM kenapa dia bisa lolos dari ancaman maut negara tempat ia bermimpi 
menjadi tkw sukses, mungkin ia akan MENANGISI setiap rupiah yang tiba2 nemplok di rekeningnya!
Darsem ‘hanya’ membagi Rp 20 juta dari Rp1,2 miliar yang diterimanya dari pemirsa TVOne untuk keluarga Ruyati. Padahal sebelumnya, Darsem berjanji akan membagi sebagian uang bantuan tersebut dengan Een, anak Ruyati. Sementara Darsem kini hidup bergelimang harta.   

Jadi Sombong!
Bagi Een pemberian uang yang hanya sebesar Rp 20 juta adalah penghinaan. Memang tak dipungkiri, jika keluarga besar Ruyati tengah butuh uang. Tapi jika begitu caranya Een menolak. Dia juga khawatir setelah ini tidak ada lagi pihak yang peduli nasib TKI di luar negeri.
“Pas saya dikasih uang itu, kayaknya Darsem dan Ayahnya bangga banget,” ujar Een. “Saya kecewa banget. Saya memang butuh uang, tapi kalau begitu caranya saya jadi nyesel udah maen ke rumah Darsem. Saya itu bukan pengemis,” lanjutnya.
Di bagian lain, Een juga mengaku jengah atas sikap Darsem ketika menyampaikan bantuan ala kadarnya itu. “Darsem pas ngasih uang ke Saya sempet bilang, katanya dia plong, sudah ngasih sumbangan buat keluarga Ruyati,” Kata Een.
Een menambahkan, penampilan Darsem pun bagaikan toko emas berjalan, setelah menerima “hadiah” Rp 1,2 miliar dari pemirsa TVOne itu. “Saya justru mempertanyakan sikap Darsem. Masa pas saya datang, dia pakai gelang emas di tangan kanan-kirinya banyak banget,” tandas Een.
Namun ternyata tak cuma Een yang mengeluhkan peangai Darsem dan keluarganya. Ketika Migrant Care dan Een berada di rumah Darsem, banyak tetangga Darsem kecewa atas perubahan sikap dari TKW yang baru saja lolos dari hukuman pancung itu.
Tak sedikit para tetangga Darsem yang juga menyampaikan uneg-uneg kepada Een dan Migrant Care, perihal perubahan sikap Darsem hingga 180 derajat, usai dibebaskan dari hukuman pancung, setelah pemerintah bertindak akibat gencarnya pemberitaan tentang pemancungan Ruyati.
“Tabiatnya jadi sombong. Rupanya orang ini tidak siap kaya. Saya sudah ingatkan, ‘Ingat Pak Dawud, sumbangan itu salah satunya karena kepala Ruyati’,” kata Elyasa Budianto, pengacara Darsem sendiri, yang terakhir bertemu Darsem pada 25 Juli.

Satriyo Eko Putro - Wartawan Surabaya Post

No comments:

Post a Comment

Share Your Comments here! :)